Bus SSCT image source: IG Surabaya Sparkling | |
Kota Surabaya punya bus wisata dengan rute kuliner dan shopping, namanya Surabaya Shopping Culinary Track atau yang biasanya disebut SSCT. Nah selama bulan Ramadhan ini Bus SSCT punya rute khusus, yaitu rute ngabuburit yang bisa ikuti di hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Maaf nih teman-teman kalau baru kasih infonya sekarang, karena saya sendiri juga baru bisa nyobain minggu lalu di rute hari minggu.
Konsepnya sama seperti rute bus SSCT di luar bulan puasa, yang berbeda hanya jam keberangkatan dan rutenyanya saja. Jadi pukul 15.00 sore kita jalan-jalan naik bus yang dimulai dari titik keberangkatan Balai Pemuda Surabaya lalu mengunjungi tempat-tempat yang sudah ditentukan. Selama perjalanan kita akan dipandu oleh Cak dan Ning Suroboyo yang pastinya seru banget. Karena, tidak hanya memberi tahu kita mengenai informasi tempat-tempat yang dikunjungi tapi juga ngajak ngobrol tentang Suroboyo culture itu seperti apa.
Rute Nngabuburit Bus SSCT
Jumat
Rute di hari Jumat peserta diajak mengunjungi wisata di Surabaya bagian tengah agak ke selatan dikit. Yaitu Museum Olahraga, Taman Bungkul yang ikonik, mengunjungi makam Mbah Bungkul, lalu mencari takjil dan berbuka puasa di Masjid Al-Falah, dan kembali lagi ke Balai Pemuda.
Sabtu
Kalau rute di hari Sabtu ini agak ke utara sedikit dan termasuk rute yang saya pengen juga. Keberangkatan masih dari Balai Pemuda lalu mengunjungi Museum Dr. Soetomo, Tugu Pahlawan dan ekspor Museum 10 Nopember, dan selanjutnya menuju ke wisata religi Sunan Ampel.
Meskipun
bisa ke sana sendiri tapi kalau rame-rame sambil diceritain itu lebih seru,
apalagi cerita di Sunan Ampel yang selalu menarik untuk disimak dan suasana
menuju Masjid Ampel sangat khas.
Minggu
Rute di hari minggu ini menurut saya lebih panjang daripada hari lainnya. Yang pertama kita akan mengunjungi Balai Kota Surabaya, lalu ke Taman Prestasi dan naik perahu di Sungai Kalimas, selanjutnya Museum Pendidikan, mengunjungi rumah Kelahiran Ir. Soekarno, HOS Tjokroaminoto, dan mencari takjil serta berbuka puasa di Masjid Cheng Ho.
Baca juga: Oleh-oleh khas Surabaya
Pengalaman Ngabuburit Naik Bus SSCT
Pesan Tiket Bus Serasa War Pesan Tiket Konser
Untuk mengikuti tour ngabuburit bareng Bus SSCT ini pastinya kita perlu tiket dulu yang bisa dipesan melalui situs tiketwisata.surabaya.go.id. Setelah itu nanti ada pilihan wisata apa yang ingin kita kunjungi, hari apa, dan jam berapa rencana kunjungan kita. Pastinya langsung pilih Bus SSCT di hari yang kita inginkan, lalu masukkan nama dan NIK pemesan tiket, jumlah orang yang akan berkunjung, dan tiket kita sudah terbit. Tinggal tunjukkan saja ke petugas di Balai Pemuda.
tampilan situs |
tiket online |
Mudah bukan?
Bukaaaaan.. Hahaha soalnya tiket bus ini amat sangat terbatas yang hanya tersedia 18 seat tiap sesinya. Jadi kebayang kan gimana kita harus cepet-cepetan untuk pesan tiketnya ketika dibuka. Tiketnya sendiri dibuka h-7 keberangkatan, jadi misalnya saya kemarin ambil rute di hari minggu maka hari senin jam 00.00 harus gercep buka situsnya dan pesan tiket. Alhamdulillah dapat dan ketika saya cek beberapa menit setelahnya sudah habis tiketnya.
Cerita Ngabuburitnya
di depan rumah HOS Tjokroaminoto
Yaudah mari kita mulai aja ceritanya. Ceritanya setelah tiket sudah di tangan kan ada tulisannya pukul 14.00 sampai 18.30. jadi saya kira berangkatnya mulai jam 2 siang itu ternyata jam 2 siang adalah penukaran tiket online ke tiket fisik dan membayar 10 ribu rupiah untuk satu orang. Kita bisa membeli tiket di tempat kalau ada yang batal atau tidak datang.
Tiket fisik |
Jam 15.00 pas kami berkumpul di depan pusat informasi wisatawan Surabaya di Balai Pemuda. Menuju bus sambil diceritain tentang sejarah Balai Pemuda di zaman kolonial dulu. Hari minggu lalu kami semua ditemani oleh Cak Bayu dan Ning Regina yang sekaligus jadi pemandu tour. Busnya sendiri ada di area dekat pintu masuk parkir basement Balai Pemuda.
suasana di dalam bus |
Setelah itu kami menuju ke Balai Kota Surabaya yang besar banget. Balai Kota Surabaya ternyata punya arsitek yang sama dengan beberapa jembatan ikonik di Surabaya, yaitu G. Cosman Citroen. Sebetulnya dahulu rencana gedung balai kota sendiri lebih besar dari yang sekarang sudah dibangung, karena beberapa hal seperti dana yang kurang akhirnya yang dibangun hanya satu gedung. Ternyata balai kota yang sekarang jadi tempat kerja Walikota Surabaya ini punya bunker yang nyambung ke beberapa tempat seperti Gereja Maranatha. Tapi sekarang bunkernya ditutup dan tidak bisa dikunjungi masyarakat umum.
Rute selanjutnya adalah Taman Prestasi yang mana di sini kita bisa naik perahu dan menyusuri Sungai Kalimas. Saya sudah pernah coba dan seru banget bisa naik perahu di tengah kota. Tapi sayangnya kemarin yang seharusnya bisa naik perahu menuju Museum Pendidikan jadi tidak bisa karena debit air di Museum Pendidikan tidak begitu tinggi. Jadi perahu hanya bisa menyusuri sungai tidak bisa bersandar di Museum Pendidikan. FYI, untuk naik perahu ini dikenakan tiket sebesar 4000 rupiah.
Akhirnya ke Museum Pendidikan kembali menaiki Bus SSCT. Di museum ini selain menyajikan mengenai pendidikan manusia di zaman dahulu hingga pendidikan di Indonesia sekarang, juga terdapat banyak spot yang cantik. Jadi nyaman banget untuk nongkrong santi melihat sungai di tengah rimbunnya pepohonan dan bangunan museum yang estetik. Pastinya kalau mau foto-foto hasilnya juga akan cantik.
Setelah itu kita mengunjungi Rumah Kelahiran Bung Karno dan juga Rumah HOS Tjokroaminoto di Peneleh. Di sana kami semua diceritakan bagaimana sejarah Bung Karno yang akhirnya diketahui lahir di Peneleh, Surabaya. Dan perjalanan beliau sampai kembali ke Kota Surabaya dan ngekost di rumah HOS Tjokroaminoto.
Yang terakhir kami semua menuju ke Masjid Cheng Ho Surabaya untuk sholat maghrib. Di sini selalu enak suasananya untuk nngabuburit karena ramai dan juga ada orang jualan makanan dan minuman di depanyya. Keinginan saya untuk ke Masjid Cheng Ho waktu bulan puasa akhirnya kesampean juga.
Saran Untuk Bus SSCT
Saya suka sistem pemesanan sekarang yang melalui website dan dibuka h-7 keberangkatan. Saran saya kalau bisa untuk tiket Bus SSCT pemesanannya bisa terus dengan cara dan sistem ini. Karena, dulu sewaktu saya ingin naik bus ini tiketnya sudah habis bahkan untuk 2-3 bulan berikutnya. Sedangkan untuk armada busnya mungkin bisa ditambah dan ditambah dengan rute baru juga.
0 Comments