Saat
masuk ke kampus ITS Surabaya melalui pintu masuk sebelah timur kita melihat landmark bertuliskan Science Technopark.
Karena sudah lama tidak ke kampus, saya penasaran apa yang dimaksud dengan
Science Techno Park tersebut. Apakah karena ITS merupakan lingkungan yang
selalu berinovasi dengan teknologi makanya kawasan ITS disebut dengan Science
Techno Park? Sedikit benar rupanya dugaan saya.
Kemarin
(17/1/2018) saya main-main ke kampus untuk ikut melihat peresmian Science Techno
Park (STP) & Incubator ITS di gedung Automotive And Forensic. Ternyata
kawasan STP ini sudah mulai diinisiasi sejak tahun 2016 dengan bantuan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Dalam
masterplan untuk kawasan Science
Techno Park, ITS Surabaya memiliki tiga pusat studi, yaitu Maritime Center,
Creative Center, dan Automotive Center. Sebenarnya sebagai PTNBH, ITS
diwajibkan memiliki kawasan Science Technopark untuk menjaga iklim inovasi teknologi
dan kreativitas. Dengan diresmikannya kawasan STP ini berarti menunjukkan ITS berkomitmen
untuk mampu mengembangkan inovasi, technopreneur, dan aplikasi bisnis untuk
mendukung revenue generation.
Tindak
lanjut dari masterplan STP ITS ini
Kemenristekdikti pada tahun 2017 kemudian memberi bantuan untuk menyusun Detail Engineering Design (DED) atas
kebutuhan gedung dan fasilitas penunjang kawasan Science Techno Park di ITS. Di
tahun yang sama Kemenristekdikti juga memberi bantuan pendukung seperti
komputer lengkap dengan software
desain dan pelatihannya. Selain itu yang tidak kalah penting adalah pelatihan
tim STP ITS dalam beberapa bidang.
Pelatihan
tim tersebut salah satunya dalam bidang pengelolaan Kekayaan Intelektual (KI)
dari Erasmus Plus. Pelatihan Pengelolaan KI ini dilakukan secara bergantian di
beberapa negara, seperti; Indonesia, Malaysia, Thailand, Finlandia, Italia,
Republik Ceko dan Filipina. Melalui pelatihan ini nantinya diharapkan agar
inovasi dan kreativitas yang tercipta dari civitas akademika ITS maupun mereka
yang bekerja sama dengan STP ITS dapat dengan mudah mendapatkan hak
perlindungan Kekayaan Intelektual.
Sedangkan
pada tahun 2018, bantuan yang didapatkan ITS untuk mendukung kawasan Science
Techno Park adalah perbaikan dan pengembangan infrastruktur. Perbaikan dan
pengembangan infrastruktur yang dilakukan antara lain adalah renovasi gedung maritime center, renovasi gedung automotive center, renovasi gedung
kantor STP-Inkubator, dan pengadaan peralatan pendukung untuk STP-Inkubator
ITS.
Selain
peresmian STP ITS, kemarin juga dilakukan penandatanganan MoU dengan beberapa
mitra yang bekerja sama dengan ITS. Di antaranya adalah Kabupaten Berau, RSU
Sumberglagah Mojokerto, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek & Go-Pay),
dan Persatuan Aktuaris Indonesia (Humas ITS). Penandatanganan kerja sama ini
meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Produk-produk dan prototype dari penelitian yang dilakukan
oleh mahasiswa ITS juga turut dipamerkan dalam acara peresmian STP ITS kemarin.
Kawasan
STP ITS nanti tidak hanya khusus ditujukan untuk civitas akademika ITS tapi
juga masyarakat luas, pebisnis (start-up
company), dan pemerintah. STP ITS
juga tidak hanya ditujukan untuk murni penelitian (produk yang benar-benar
baru) tapi juga riset modifikasi dari yang sudah ada untuk dikembangkan lebih
lanjut. Jadi jika ada yang membutuhkan dukungan untuk penelitian maupun
pengembangan produk bisa bekerja sama di STP ITS. Tidak hanya riset tapi kita
juga bisa dibantu untuk mengurus HKI di STP ITS.
Dengan
ini saya jadi tahu bahwa kawasan Science Techno Park yang landmarknya jelas terpampang di pintu timur ITS tidak hanya
simbolis belaka. Secara fisik gedung-gedung di sepanjang kawasan tersebut
ternyata memang ditujukan untuk mendukung ekosistem penelitian, inovasi
teknologi, dan industri kreatif bagi civitas akademika ITS maupun masyarakat
luas. Semoga dengan terus dikembangkannya seluruh prasarana dan sarana di
kawasan STP ITS para civitas akademika ITS bisa menghasilkan produk-produk dari
penelitian agar bisa bersaing di pasar global. Serta masyarakat luas yang butuh
dukungan untuk riset mereka juga mampu mengembangkan penelitian mereka.
0 Comments