Pernah
mendengar tentang Quarter Life Crisis?
Itu lho seperti suatu sindrom yang menghampiri pemuda dan pemudi. Gampangnya
sindrom 25 lah kalau saya sebut. Keadaan gelisah yang dialami oleh anak muda
usia 25 karena banyak faktor. Meskipun usia saya sudah lewat dari 25 tahun tapi
rasanya Quarter Life Crisis belum
pergi dari hidup saya.
Di
usia yang hampir 27 tahun dan semakin galau karena teman saya di Korea bilang
umur saya 28 tahun menurut perhitungan Korea. OMG saya tua sekali, itu yang
selama ini saya pikirkan. Terlebih lagi saya merasa belum melakukan apa-apa
dalam hidup. Melihat teman-teman yang lain sudah mapan dengan pekerjaan mereka,
satu persatu sahabat saya menikah, dan semuanya seperti sudah menemukan tujuan
hidup masing-masing. Sedangkan saya? Tentang menikah saja belum terpikirkan
tapi jujur saja gelisah tentang masa depan.
Jika
Tuhan memberi saya umur panjang, mampukah saya menjalaninya dengan baik? Bukan
meragukan Tuhan yang saya yakin Maha Memampukan hambaNya. Tapi karena Quarter Life Crisis yang masih
menjangkit jadi saya khawatir berlebih sampai memikirkan hari tua nanti. Takut menjadi
beban untuk orang lain, karena melihat tabungan di rekening saja menyedihkan
untuk ukuran usia saya.
Saya
jadi lebih giat lagi berusaha mengembangkan diri sembari mencari duit. Terkadang
terpikir bagaimana caranya bisa berinvestasi? Apapun bentuknya sampai pernah
ingin cari tahu bagaimana berinvestasi di manajemen artis Korea, hahaha... Tapi
alhamduliilah minggu lalu ada yang mengajak saya untuk belajar tentang
investasi, reksa dana, dan perbedaannya dengan menabung. Kopdar Investarian namanya,
dari Manulife yang mengajak kami belajar bersama.
Saya
mau bercerita sedikit ilmu yang saya dapatkan dari sana. Tenang gaes tidak
berat kok, karena saya sendiri juga masih hijau. Siapa tau bermanfaat bagi
teman-teman yang mengalami Quarter Life
Crisis seperti saya.
Apa Sih Reksa Dana?
Reksa
dana dalam pengertian yang simpel adalah sebuah program yang menggabungkan
modal dari banyak investor yang
diinvestasikan pada beragam instrumen,
dikelola secara profesional oleh perusahaan pengelola aset yang bisa juga
disebut manajer investasi.
Awalnya
saya kira manajer investasi ini seperti manajer artis-artis begitu. Wah mau
investasi ternyata bisa punya manajer kayak idola-idola Kpop, hehehe. Ternyata
bukan pemirsa sekalian... Manajer investasi perusahaan yang akan menjaga,
mengelola, dan merawat investasi kita dengan baik. Seperti Manulife Asset
Management Indonesia atau disingkat dengan MAMI.
PT.
Manulife Asset Manajemen Indonesia sendiri sudah 19 tahun beroperasi di
Indonesia. Memiliki tim investasi yang berpengalaman selama 12 tahun. Selain itu
memiliki prestasi sebagai TOP 3 manajer investasi terbesar di Indonesia dan
dalam 4 tahun mendapatkan34 pernghargaan.
Ada
yang perlu kita tahu tentang kelebihan Reksa Dana:
- Fleksibel, banyak pilihan produk sesuai kebutuhan investasi
- Likuid, bisa dicairkan kapan saja tanpa jangka waktu
- Aman karena terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
- Bebas Pajak alias hasil investasi Reksa Dana tidak dipotong pajak karena bukan merupakan objek pajak
- Terjangkau dan bisa dimulai dari 10ribu.
Macam-macam Reksa Dana
Reksa
Dana ternyata masih dibagi lagi menjadi beberapa produk. Pilihannya pun
disesuaikan dengan kebutuhan kita masing-masing.
- Reksa Dana Pasar Uang dengan jangka waktu investasi yang disarankan adalah satu tahun. Potensi hasil dan fluktuasi cenderung stabil dan dapat dicairkan kapan saja. Di Reksa Dana Pasar Uang ini kita bisa beli mulai dari 10ribu.
- Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan minimal 80% obligasi. Memiliki potensi hasil dan fluktuasi rendah.
- Reksa Dana Campuran dengan porsi obligasi dan saham lebih imbang. Memiliki potensi hasil dan fluktuasi sedang.
- Reksa Dana Saham dengan minimal 80% saham. Memiliki potensi hasil dan fluktuasi tinggi.
Untuk
saya yang baru memulai dan baru belajar, saya memilih Reksa Dana Pasar Uang. Setelah
itu sembari melihat pergerakan investasi juga sambil belajar dan memahami lebih
lanjut tentang Reksa Dana yang lain. Siapa tahu lama-lama bisa beralih ke Reksa
Dana Saham demi cita-cita membeli saham agency
manajemen artis di Korea sana.
Bagaimana
alur investasi di Reksa Dana? Saya coba rangkumkan dengan gambar di bawah ini.
Kenapa Harus Investasi Bukan Menabung?
Tentunya
menabung hukumnya wajib ain tapi saya rasa mengandalkan tabungan belum cukup
untuk mengatas kegelisahan saya akibat Quarter
Life Crisis. Ibaratnya saya sedang gelisah apakah tahun depan saya masih
bisa makan bakso terenak se-kelurahan tempat tinggal saya? Mari kita bayangkan
bersama jika harga bakso enak di kelurahan saya sekarang adalah 10ribu dan saya
satu bulan beli dua kali maka dengan menabung apakah bisa memenuhi kebutuhan
bakso saya tahun depan?
Jawabannya
tentu bisa saja. Tapi mungkin tidak akan bisa membeli bakso satu bulan dua kali
dalam setahun. Jangan lupa bahwa di dunia ini ada yang namanya inflasi yang setiap
tahunnya sekitar 5,38%. Artinya barang-barang kebutuhan bahan baku bakso juga
akan naik harganya yang berimbas kenaikan bakso juga. Bisa jadi tahun depan
harga bakso di kelurahan saya naik jadi 15ribu. Jadi menabung 240ribu dalam
setahun tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan bakso bulanan saya. Begitu
teman-teman.
Sedangkan
jika investasi kita bisa punya untung dari bunga yang asumsinya adalah 15%.
Jadi jangankan beli bakso sebulan dua kali selama satu tahun, kita juga bisa
nraktir teman kita untuk makan bakso. Sederhananya sih begitu, unit Reksa Dana
yang kita miliki akan membawa keuntungan dari modal investasi yang kita
tanamkan.
Investasi Itu Sulit Dipahami. Apakah MAMI
Mudah Dipahami?
Dari
pelajaran hidup yang saya pahami, di dunia ini memang tidak ada yang mudah. Tapi,
bukankah usaha kita untuk memahami yang menjadikan kita semakin tangguh dalam
hidup? Eaaaaak, sudah agak bijak saya.
Mas,
mbak, bro, agan, dan sista sekalian. Di mana-mana yang namanya investasi itu
butuh uang, pengetahuan, dan waktu. Setidaknya ada sejumlah minimum uang yang
dibutuhkan dari setiap instrumen investasi. Pengetahuan untuk mengambil
keputusan seperti kapan kita akan mencairkan unit Reksa Dana kita. Dan waktu
yang diperlukan untuk memonitor setiap instrumen yang kita miliki.
Dengan MAMI kita tidak perlu terlalu pusing
untuk memahami. Reksa Dana Manulife ternyata manajer investasi yang keren
dan sesuai dengan gaya hidup serta kebutuhan manusia di era milenial ini. Era di
mana manusia lebih menyukai hal-hal yang mudah dan serba digital. MAMI menjawab
kebutuhan saya sebagai manusia era milenial yang sedang Quarter Life Crisis.
1. Edukasi, yang artinya investor dan
calon investor tidak perlu resah karena masih hijau dalam dunia investasi. Di MAMI
setiap interaksinya didasarkan pada edukasi kepada investor.
2. Hemat biaya yang artinya Reksa Dana
Manulife tidak membebankan biaya pembelian. Maka 100% dana yang milik investor
merupakan modal investasi. Gampangnya tidak dipotong biaya apapun.
3. Serba online seperti yang disukai
orang-orang masa kini. Investor dapat melakukan berbagai transaksi seperti jual
beli, pengalihan, dan memonitor pertumbuhan investasi kapan saja melalui
klikMAMI.com.
4. LANI yang siap membantu investor setiap
hari dari jam 08:00 – 22:00. Bisa melalui telepon, e-mail, maupun chat. Tapi
jangan salah lho, LANI di sini bukan sista-sista seperti bandar arisan PKK tapi
Layanan Investasi MAMI.
Jadi
begitulah keresahan Quarter Life Crisis saya
yang menjadikan saya memutuskan untuk berkenalan dengan investasi Reksa Dana. Kapan-kapan
saya akan tunjukkan lagi perkembangannya dan juga pengetahuan baru tentang
Reksa Dana. Kalau kalian punya masalah Quarter
Life Crisis juga seperti saya di bidang moneter kehidupan pribadi, mungkin
bisa juga kenalan seperti saya. Semoga setelah membaca ini kalian jadi
tercerahkan juga.
4 Comments
Sejak lulus kuliah ingin coba Reksadana, ga jadi terus.
ReplyDeleteKeknya perlu diagendakan bener-bener nih, taun depan punya reksadana
ReplyDeleteGood readinng this post
ReplyDeleteThanks for wrriting
ReplyDelete