Setelah beberapa bulan bertapa dan menghilang dari berbagai macam kegiatan termasuk blogging, kini saya kembali lagi dengan kabar terbaru. Alhamdulillah sudah hampir seminggu lalu resmi melepas status mahasiswi dan beralih ke kehidupan lain yang lebih baik. Dan orang-orang yang mengenal saya pasti berkomentar "akhirnya" atau "finally" dan semacamnya. Kenapa harus finally? Pastinya karena tidak tepat pada waktunya tapi di waktu yang tepat.
To be honest, sebagai yang merasakan hal ini saya pernah berpikiran seperti ini; mengapa dari sekian juta mahasiswa di Indonesia, saya harus jadi salah satu dari yang menjalani hal seperti ini? Dan kembali lagi pada konsep dasar ujian, yaitu hanya diberikan pada orang yang sanggup menjalaninya. Jadi poin penting untuk ikhlas. Hehehe... Jika ditanya alasannya mengapa, pastinya saya akan menjawab ada satu dan lain hal yang tidak perlu orang lain tahu. Karena sahabat terdekat saya juga mendapat jawaban serupa dari saya. Sama seperti yang lainnya, saya juga tidak suka ditanya kapan lulus? Jadi jika kalian punya kerabat yang mengalami hal ini, jangan rusak silaturrahim dengan pertanyaan seperti ini. Sebaiknya gantilah dengan doa semoga segera mampu menyelesaikan dengan baik. Daaaaan, jujurly saya menghapus komentar orang-orang di instagram yang mengandung kata "akhirnya" atau "finally" haha maafkan saya. Lalu apa sih yang saya lakukan ketika tak kunjung menyelesaikannya? Saya memiliki banyak kegiatan, Melakukan hal-hal yang saya sukai dan belum pernah saya lakukan sebelumnya, mengeksplorasi kemampuan diri, dan mengatur kembali arah hidup saya.
Momen wisuda bagi saya selain harus melepas status mahasiswi menjadi yang katanya calon pengangguran, tentunya juga menjadi saat yang sangat membahagiakan. Saya bahagia karena melihat orang tua bahagia. Saya bahagia karena semua orang yang saya cintai dan mencintai saya rela meluangkan waktu untuk memeluk saya di hari itu. Terima kasih untuk semua cintanya di hari itu, terima kasih semua pelukannya. Oh ya, bagi saya melepas status mahasiswi bukan berarti calon pengangguran, karena sama sekali tidak merasa begitu. Ingat, rejeki itu sudah ada yang mengatur. Tidak perlu iri, tidak perlu nyinyir, masing-masing punya cara yang berbeda untuk menjemputnya.
Mungkin cukup sekian tulisan come back saya kali ini. Ceileh kombek katanya, haha... Satu lagi sebelum saya share beberapa foto di hari wisuda. Coba tebak, apa yang aneh dari lembar kata pengantar milik saya?
Sudah ketemu yang aneh? wkwkw...
Plano 115 Squad
Dengan Bapak Adjie. Dosen dan Kajur Tercinta.
Adik - Saya - Sahabat sejak SMP
Dengan staff Depsos saat masa bakti saya di himpunan, Makasih dek sudah datang.
Anak-anak kecamatan sebelah. My beloved photographsist and photographbro. So lucky to have you both.
Mbak-mbak berkebangsaan Sedati, adek berkebangsaan Pasuruan domisili Malang. Kalian SWAG!
Keluarga MP Jatim yang menyempatkan hadir seharian penuh menemani. Terima kasih semua cintanya. Gerid, Beb Wil, MbaSar, Can, Pra, Syah.Orang-orang yang sudah ribet sendiri jauh-jauh hari sebelum hari H.
AGENT! Thanks Hud kalung pisangnya.
Keluarga di studio Dugang. Terima kasih sudah jauh-jauh meluangkan waktu. Love you all. Hud, Tata, Anis, Kiki, Boy, dan yang lain dalam hati.
Well, thank you sudah jadi senior yang baik selama ini. Laki-laki kelahiran Surabaya, berdomisili Sidoarjo, berkebangsaan Jepang.
6 Comments
langsung salfok sama nama "Park Bo Gum" nya hahaha
ReplyDeleteSekali lagi, chukkae uri onnie ^_^
Selamat dan sukses terus kedepannya.
Gomawo uri dongsaeng udah dateng ke hari bahagiaku. Wkwkw.... Aamiin....
DeleteSenangnya yg wisuda, selamat ya mbak
ReplyDeleteAlhamdulillah makasih ya mbak :)
DeleteBarakallah, Mbak Indaaaah.. semoga ilmunya bisa bermanfaat untuk umat :)
ReplyDeleteAamiin... Makasih Ziaa :)
Delete